RADAR BLAMBANGAN.COM, | Pekanbaru – Markas Besar TNI Angkatan Udara mengadakan rapat penajaman RKA-KL UO TNI AU TA 2024 yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo., S.E., M.P.P., C.S.F.A., di Mabesau, Cilangkap, Selasa (13/6/2023).
Hadir secara tatap muka pada rapat tersebut Panglima Koopsudnas, Komandan Kodiklatau, Irjenau, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Dankoharmatau, Gubernur AAU, Danseskoau, Kapuslaiklambangjau, para Panglima/Komandan Kotama, dan para Kepala Balakpus di lingkungan Angkatan Udara.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin yang didampingi Kadislog Kolonel Tek Roni Setiadi dan Kasifasint Mayor Sus Miswanto mengikuti rapat penajaman RKA-KL UO TNI AU TA 2024 secara daring melalui video conference bertempat di Ruang Operasi Lanud Roesmin Nurjadin.
Dalam sambutannya Kasau menyampaikan bahwa profesional suatu organisasi sangat diperlukan, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana organisasi tersebut merencanakan program dan anggaran. Kualitas rencana juga dapat dilihat dari seberapa baik mampu menyiapkan dan menyusun rencana kerja dan anggaran atau RKA.
Lebih lanjut untuk menyikapi situasi lingkungan strategis yang semakin komplek dan dinamis, seluruh kementerian dan lembaga dituntut agar lebih teliti dan bijak dalam menentukan prioritas anggaran di tahun 2024. Anggaran tersebut harus digunakan secara tepat guna dan tepat sasaran sehingga program yang prioritas dapat lebih diutamakan.
”Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong kita untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian, akuntabel dan transparan dalam menetapkan kebijakan fiskal ditengah kondisi perekonomian saat ini.”Tegas Kasau.
Selanjutnya Kasau memberikan beberapa penekanan diantaranya kepada satuan satuan agar melaksanakan efisiensi perjalanan dinas, rapat luar kantor, dan honorarium dengan optimalisasi pemanfaatan sistem informasi khususnya kegiatan yang bisa dilaksanakan secara daring, merencanakan belanja pemeliharaan dengan cermat guna menjaga nilai barang aset yang ada disatuan, utamakan bagi aset yang produktif dan dapat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat umum. Selanjutnya menyinergikan berbagai kerjasama sektoral dengan pemerintah khususnya berupa bantuan dan dukungan yang berhubungan dengan agenda prioritas nasional. Dan yang terakhir meningkatkan optimalisasi penggunaan tingkat kandungan komponen dalam negeri sesuai dengan target yang terealisasi khususnya dalam belanja barang dan belanja modal.
Erick