RADAR BLAMBANGAN.COM, | BANYUWANGI – Dalam rangka rangkaian Banyuwangi Festival 2023 (B-Fest) yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Banyuwangi mengakat tema Pameran Banyuwangi Jaman Bengen. Senin, (12/6/2023)
Kegiatan yang diselenggarakan mulai tanggal 11-17 Juni 2023 berlangsung di halaman Kantor Disparbud yang memamerkan benda-benda antik, mainan jaman dulu, dan benda purbakala yang ada di Banyuwangi baik milik Disparbud, Kolektor dan Masyarakat Banyuwangi.
Dari pantauan awak media adapun tamu undangan yang dihadiri oleh mahasiswa, kolektor, organisasi kemasyarakatan, budayawan dan jajaran forkopimda. Dalam kesempatan yang berbahagia tersebut sambutan yang diberikan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Choliqul Ridho dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto.
Lebih lanjut, pembukaan pameran Banyuwangi Jaman Bengen dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto bersama tamu undangan dari Forkopimda dengan memukul kentongan yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara pameran Banyuwangi Jaman Bengen.
Setelah acara pembukaan, jajaran forkopimda bersama tamu undangan di ajak berkeliling lokasi acara pameran Banyuwangi Jaman Bengen dan koleksi yang dimiliki Disparbud oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Choliqul Ridho.
Choliqul Ridho menjelaskan pameran purbakala Banyuwangi Jaman Bengen ini menghadirkan berbagai barang antik dari kolektor, komunitas, pemerintah daerah dan warga masyarakat yang selama ini tersimpan di Banyuwangi. Berbeda dengan tahun lalu, pameran kepurbakalaan yang diselenggarakan lebih lama dan lebih lengkap dari sebelumnya. Pada tahun-tahun lalu, penyelenggaraan ini hanya digelar selama tiga hari. Tahun ini kami tambah lebih lama karena permintaan para peminat barang kuno.
Pameran Banyuwangi tempo dulu tersebut memamerkan barang antik seperti perabot rumah tangga, keris, bebatuan, kerajinan tangan dan batik dari empat suku/etnis yang ada di Banyuwangi yakni Osing, Mandar, Madura dan Jawa.

“Bukan hanya yang lokal Banyuwangi. Tapi juga bisa dihadirkan barang kuno nusantara atau nasional,” tambahnya
Ditempat yang sama Dwi Yanto mengatakan, Banyuwangi Jaman Bengen merupakan acara rutin tahunan B-Fest dengan mengangkat tema berbeda dalam setiap tahunnya. Maka dari itu, perlu ada terobosan dan inovasi-inovasi baru agar festival tak monoton serta dapat menarik wisawatan domestik/luar negeri dan pengunjung pun mendapat hal-hal baru setiap berkunjung ke pameran.
Nantinya pemerintah kabupaten Banyuwangi akan mengandeng tim IT dalam mengenalkan permainan jaman dahulu supaya bisa dimainkan dan nikmati melalui teknologi berbasis IT seiring berkembangnya era teknologi.
Selain benda-benda unik zaman lawas dari suku-suku yang ada di Banyuwangi, pameran itu juga menghadirkan beberapa benda unik.
Ridho memberikan apresiasi kepada para kolektor dalam keikutsertaan dan penambahan barang-barang antik dari berbagai suku yang ada di Banyuwangi.
Harapannya, dengan adanya pameran koleksi barang kuno yang dipamerkan dalam pameran Banyuwangi Festival bisa menambah daya tarik wisawatan domestik maupun luar negeri dalam mengenal kebudayaan banyuwangi yang dapat menambah pendapatan dari sektor pariwisata.***