Ad image

Kakan Kemenag Dr. Chaironi Hidayat S.Ag., M.M., Terima Penghargaan Bergengsi

Redaksi
5 Min Read

RADAR BLAMBANGAN.COM | Banyuwangi – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, S.Ag., M.M., menerima penghargaan bergengsi sebagai Inspirator Sastra Kementerian Agama dari Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi. Acara penganugerahan tersebut berlangsung khidmat pada Selasa, 17 Desember 2024, di ruang pertemuan Hotel Tanjung Asri, Banyuwangi.

Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi, Syafaat, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran aktif Dr. Chaironi Hidayat dalam mendorong perkembangan sastra di lingkungan Kementerian Agama. Menurut Syafaat, keberadaan Dr. Chaironi Hidayat telah membawa energi positif dan semangat baru bagi dunia literasi dan sastra di Banyuwangi, khususnya di lingkup Kementerian Agama.

- Advertisement -
Ad image

“Di bawah kepemimpinan beliau, kegiatan sastra semakin hidup. Semangat literasi di lingkungan Kementerian Agama mengalami perkembangan pesat, mulai dari kegiatan menulis hingga ajang lomba karya sastra yang terus digalakkan,” ujar Syafaat dalam sambutannya.

- Advertisement -
Ad image

Syafaat menambahkan bahwa Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi melihat pentingnya memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang memiliki dedikasi tinggi terhadap perkembangan sastra di wilayahnya. “Penghargaan ini bukan hanya simbol apresiasi, tetapi juga pemantik semangat bagi kita semua untuk terus berkarya dan menghidupkan literasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Chaironi Hidayat menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Menurutnya, literasi merupakan salah satu indikator kemajuan peradaban suatu bangsa. Semakin tinggi tingkat literasi, maka semakin maju pula peradaban yang dimiliki oleh bangsa tersebut.

“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, menganalisis, dan menciptakan karya-karya yang bermanfaat. Semakin tinggi tingkat literasi suatu masyarakat, semakin tinggi pula tingkat peradaban yang bisa kita raih,” ujar Chaironi.

Dalam pidatonya, Chaironi juga memberikan contoh tentang sejarah literasi di kota suci Makkah. Ia menekankan bahwa kota tersebut memiliki tingkat literasi yang sangat tinggi, terbukti dengan adanya berbagai karya sastra dan perlombaan puisi yang diadakan sejak zaman dahulu. “Makkah menjadi salah satu pusat perkembangan sastra di masanya. Lomba puisi menjadi ajang kebanggaan, dan dari sanalah lahir karya-karya sastra yang abadi,” jelasnya.

Acara penganugerahan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh sastra, seni, dan budaya Banyuwangi. Kehadiran mereka turut memberikan warna tersendiri dalam perhelatan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Hasan Basri; Ketua Killing Osing, Aekanu Haryono; Owner Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo, Hakim Said; serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, Zen Kostolani. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh pegiat sastra, penulis, dan komunitas literasi yang ada di Banyuwangi.

Hasan Basri, Ketua Dewan Kesenian Blambangan, menyatakan kebanggaannya terhadap perkembangan sastra di Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, penghargaan yang diberikan kepada Dr. Chaironi Hidayat menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pegiat sastra berjalan dengan baik. “Ini momentum yang luar biasa. Semoga apresiasi ini semakin menguatkan semangat kita semua untuk terus berkarya dan menjadikan sastra sebagai salah satu instrumen membangun karakter masyarakat,” ujar Hasan Basri.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, Zen Kostolani, mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya mendorong budaya literasi di tengah masyarakat. Menurutnya, literasi harus menjadi gaya hidup, bukan hanya sekadar kewajiban formalitas. “Perpustakaan sebagai pusat literasi harus berkolaborasi dengan komunitas sastra dan lembaga pendidikan untuk melahirkan generasi yang cinta literasi,” ujarnya.

Hakim Said, owner Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo, turut memberikan pandangannya terkait pentingnya peran sastra dalam membentuk kesadaran kebangsaan. “Sastra adalah jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai kebangsaan kepada masyarakat. Karya sastra bisa menjadi media yang efektif untuk membangun jiwa nasionalisme,” tutur Hakim.

Acara penganugerahan ini tidak hanya diisi dengan prosesi penyerahan penghargaan, tetapi juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh beberapa tokoh sastra Banyuwangi.

Di penghujung acara, Dr. Chaironi Hidayat mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, untuk terus mengembangkan budaya literasi dan sastra. “Mari kita jadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sastra bukan hanya milik para sastrawan, tetapi milik semua orang yang ingin belajar dan berbagi nilai-nilai kebaikan,” pungkasnya.(Syaf)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Math Captcha
+ 29 = 39