Ad image

Rumah Warga di Kawasan Pluit Dirusak Puluhan Preman, Erles Rareral: Aksi Kejahatan Kemanusiaan

Redaksi
4 Min Read

RADAR BLAMBANGAN.COM, | JAKARTA — Puluhan preman merusak paksa rumah warga di Jalan Pluit Karang Manis XIII Nomor 42 RT.001, RW.008, Pluit Penjaringan, Jakarta Utara. Setidaknya, 50 orang preman mengobrak-abrik rumah milik pasangan suami istri, Kardiman Hardi-Cristin, hingga tampak porak-poranda.

- Advertisement -
Ad image

Aksi premanisme tersebut terjadi pada 14 Desember 2023 silam. Namun, hingga saat ini korban belum mendapatkan perhatian serius dari pihak kepolisian.

- Advertisement -
Ad image

Erles Rareral SH MH selaku kuasa hukum Kardiman Hardi-Cristin, mengecam keras tindakan premanisme tersebut.

Dia menegaskan bahwa aksi-aksi pengerusakan parah rumah milik warga tersebut merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia (HAM) dan merampas hak manusia untuk hidup, serta tidak menerima perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan leluhur korban.

“Kembali terjadi aksi kejahatan kemanusiaan di Kawasan Pluit Jakarta Utara,” ujar Erles Rareral kepada awak media di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).

Erles menilai terjadinya aksi kejahatan kemanusiaan ini usai dirinya bersama tim Pasopati & Associates (advokat & konsultan hukum) menyambangi dan melihat langsung kondisi rumah tersebut yang sudah tampak porak-poranda akibat ulah sekelompok premanisme.

Bahkan, kata Erles, pihak keluarga hingga saat ini masih merasa terancam, ketakutan dan traumatis yang mendalam pasca terjadinya aksi pengerusakan rumah tersebut.

Menurut Erles, peristiwa tersebut merupakan tindakan di luar batas kemanusiaan. Sebabnya, rumah beserta isinya (barang-barang perabotan) juga dibongkar paksa dan dihancurkan hingga menyebabkan kerusakan parah.

Dia juga menduga aksi premanisme yang dilakukan sekelompok orang yang jumlahnya kurang lebih 50 orang itu dikomandoi oleh oknum pengacara.

“Tindakan biadab oknum (pengacara) ini sangat memalukan profesi pengacara, dan tidak bias dibiarkan. Saya meminta negara hadir, dalam hal ini kepolisian untuk bertindak tegas terhadap aksi-aksi premanisme,” tegas Erles

Saksikan Rumah Porak Poranda

Keluarga Cristin tak kuasa menahan pilu dan air mata saat melihat rumah yang ditempatinya hancur total akibat aksi pengerusakan dan penindasan sekelompok preman tersebut. Betapa tidak, harapan hidup keluarga Cristin bersama suami dan putrinya dengan kondisi berkebutuhan khusus (autis) tiba-tiba pupus.

“Mungkin ada 50 orang yang datang menghancurkan rumah saya dan menjarah barang-barang keluarga kami,” kisah Cristin mengenang peristiwa 14 Desember 2023 lalu.

Cristin menceritakan bahwa kehidupannya hampir setiap harinya merasa dihantui, dan ditunggui para preman. Bahkan, air PAM dan listrik (PLN) rumah mereka pun diputus oleh orang-orang yang tidak dikenal yang dipimpin oleh pengacara mereka.

“Mereka terus berusaha mengusir kami dari rumah milik kami. Saat ini saya masih terus bertahan dengan anak saya yang autis di ruang kamar (rumah) ini, karena cuma ini tempat tinggal kami,” ujar Cristin.

Dia juga mengungkapkan selain tindakan pengerusakan, mereka juga melakukan perampasan dan penjarahan barang-barang pribadi milik keluarga Kardiman-Cristin. Alat peraga terapis bagi anaknya yang autis dirusak, dan meja untuk alat terapis anak julang hilang.

“Barang-barang untuk terapis anak saya yang autis juga dirusak, bahkan meja untuk terapis dibawa mereka,” ungkap Cristin.

Tak sampai hanya di situ saja, tindakan premanisme mereka juga berujung pada pengerusakan abu jenazah milik keluarga Cristin, yang dibuang begitu saja dan meja sembahyang keluarga juga dirusak.

“Tindakan mereka ini sangat menyakitkan hati, dan membuat traumatis yang sangat mendalam bagi keluarga kami. Meja tempat berdoa dan meja sembahyang kami sebagai ummat Buddha juga dirusak, bahkan abu jenasah leluhur kami dirusak, dihancurkan, dan dibuang mereka,” kisah Cristin dengan ratap tangis saat ditemui Erles di lokasi rumah yang sudah tampak luluh lantak itu. (EDO)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Math Captcha
3 + 2 =