Penulis : Erick D. Simanjuntak
RADARBLAMBANGAN.COM | Pekanbaru – Kelahiran Joko Widodo Bin Rusli Ahmad yang lahir pada tanggal 11 Januari 2025 menurut Mbah Suwarno yang saat ini berusia 110 tahun, yang tinggal di Jalan Cipta Karya Ujung, merupakan suatu keberkahan yang sangat besar dari Allah untuk Keluarga Besar H. T. Rusli Ahmad. Senin (13/1/25)
Mbah Suwarno kepada penulis menuturkan berdasarkan Primbon Jawa, Putra H. T. Rusli Ahmad tersebut kelahiran pada Sabtu PON ( 9 + 7 : 16) memiliki bintang Matahari dan lelaku Air. Memiliki lelaku Agung, memiliki sifat pantang menyerah, berani dan memiliki rencana besar dalam kehidupannya, jago berbicara, memiliki kewaspadaan tinggi. Dan pendampingnya adalah titisan Wali. Rejeki ke arah Barat.
” Anak ini akan menjadi seorang tokoh besar nantinya dan membawa berkah kerejekian bagi keluarga Bapak H. T. Rusli Ahmad, ” Sebut mbah Suwarno
Lanjutnya lagi disela – sela tarikan rokok si Mbah, anak ini harus dibimbing dengan baik dalam agama, pendidikan dan lelaku spritual. lho kak, sebut si Mbah kepada Penulis. Anak ini bukan anak sembarangan karena disertai oleh titisan Wali dalam dirinya.
Penulis yang telah mengetahui akan lahirnya seorang anak laki – laki pada saat usia kandungan masih dia bulan juga merasakan bahwasanya sang Anak tersebut memiliki karomah tersendiri titipan dari Sang MAHA. dan itu terlihat dari hari kelahirannya yang jatuh pada tanggal 11-1-2025 di RS. Awal Bros Sudirman, dimana ada 3 jumlah angka satu jika di jumlah ketemu angka 3, dan itu terbukti bahwa Joko Widodo bin Rusli Ahmad merupakan putra ketiga, 2025 berjumlah 9 dan tidak kebetulan Joko Widodo lahir di lantai 9 kamar 920.
Mbah Suwarno juga menyampaikan dalam pewayangan, Joko Widodo bin Rusli Ahmad, disebut Batara Indra, dan kelahirannya biasanya diiringi Air berupa hujan dan hal itu terjadi dan dilihat, dirasakan langsung oleh penulis, dimana sang Bayi lahir disaat hari Hujan.
Sang Bayi memiliki sifat Baik, rasa cinta kasih besar kepada orang tuanya dan selalu ingin membantu dan menyenangkan hati orang tuanya, tanpa ada niat menyusahkan dan memiliki sifat mandiri dan memiliki inovasi pemikiran sendiri, berani berkorban untuk teman – temannya dan pergaulan luas, dimulai dari masa remajanya. Berani berkorban demi prinsipnya serta berlaku berdasarkan kejujuran.
Dalam bincang – bincang ditengah malam sebelum pertukaran hari tersebut, kembali si Mbah mengatakan kepada penulis, Anak ini pembawa rejeki yang besar lho nak. Semoga kedepan anak ini menjadi orang besar dan berguna bagi Bangsa dan Negara ini. Baru Permata yang cocok bagi si Anak adalah Black Inik, Ruby, Giok, Ametis atau kecubung Asian Ungu dan Batu virus urat emas.
Penulis dan si Mbah Serra anaknya si Mbah yaitu mas Sutino akhirnya mengakhiri pembicaraan sambil menyeruput kopi dan mengisap rokok dan berbincang ngolor ngidul sampai subuh.